Jumat, 25 Desember 2009

Memories Of Bali (Episode 18)

Dikantornya, Jae-min meminta sang asisten untuk mengambil uang sebanyak 100 juta, dan memarahi pria itu ketika bertanya-tanya. Sementara itu, ibu Jae-min menemui Young-joo karena mendengar kehidupan rumah tangga wanita itu dengan anaknya mengalami masalah.

Young-joo tersinggung mendengar wanita setengah baya itu menuduhnya menyulitkan dan merendahkan Jae-min, dan balik menyerang dengan membeberkan alasan utama Jae-min berniat membeli hotel di Bali. Hubungan kedua keluarga semakin renggang setelah ibu Young-joo ikut campur dan semakin memanaskan suasana.

Ketika berada dirumah, Mi-hee menanyakan seputar keadaan Jae-min ke Soo-jung. Belum selesai bicara, tiba-tiba terdengar dering ponsel, pemuda itu mengajak bertemu dan menjernihkan masalah. Saat bertatapan muka, Jae-min yang sebenarnya merindukan sosok gadis itu malah memperlakukannya dengan kasar dan mengatakan hanya bisa memberi uang. Soo-jung pergi dengan sakit hati.

Kecewa dengan Jae-min yang mabuk-mabukan dan tidak menganggapnya sebagai istri, Young-joo mencari simpati ke In-wook. Di tempat kerjanya, Soo-jung terkejut mendapat cek 100 juta. Tahu siapa sang donatur, gadis itu berniat mengembalikannya. Saat menunggu Jae-min keluar, ia bertemu dengan In-wook yang mengantar Young-joo pulang.

In-wook terkejut melihat gadis itu dan salah-paham, apalagi setelah itu Jae-min muncul. Saat memarahi Soo-jung, Jae-min yang berusaha melerai dipukulnya. Aksi pemukulan baru terhenti setelah Young-joo menampar Soo-jung sebelum masuk kedalam apartemen. Paginya, ibu gadis itu mendatangi rumah Soo-jung, namun kali ini gadis itu balik membalas perlakuan buruk wanita itu.

Di tempat kerja, Kakak Jae-min mulai menyingkirkan posisi In-wook dan menggantikannya dengan orang lain. Langkah ini malah membuat kesepakatannya dengan investor asing batal. Tak jauh dari sana, Jae-min memohon pada sang ayah supaya bisa kembali bersama Soo-jung. Ia bahkan rela melepas semua miliknya, ucapan yang langsung disambut oleh kemarahan pria tua itu.

Hubungan In-wook dan Soo-jung semakin akrab, Jae-min harus gigit jari melihat keduanya pergi keluar bersama. Saat mengobrol, Soo-jung mengeluhkan nasibnya yang dianggap sebagai wanita paling sial. In-wook dengan cepat menambahkan bahwa hal tersebut yang membuat Soo-jung lupa bahwa ia adalah wanita tercantik, pujian yang membuat gadis itu tertunduk dengan wajah merah-padam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar