Mendatangi Indra
Indra memaksakan sebuah senyuman.
”Sorry ya, Beb! Gu... gue salah, nggak seharusnya gue nya... nyakitin lo.” Ucapnya tersendat-sendat.
”Maafin gue, ya?” Pinta Indra dengan wajah memelas.
Beby dan Chacha bengong melihat wajah Indra yang babak belur.
Tapi Beby mengangguk juga walau tak mengerti.
Indra tersenyum lagi. Tapi seperti meringis. Kemudian ia berlalu dengan tergesa-gesa.
”Eh!” Chacha menyikut Beby.
”Si Indra kanapa ya, Pake minta maaf segala? Mukanya lagi, kok ancur gitu?”
Beby ikut-ikutan mengerutkan keningnya.
”Jangan-jangan...” Kata Chacha terputus, teringat sesuatu.
Beby menoleh. ”Jangan-jangan apa?”
”Virgo, dia...?” Chacha kembali terdiam.
”Virgo?” Beby semakin bingung.
”Bang Virgo kenapa?” Desaknya.
Chacha menelan ludah. Menyumpahi Virgo dalam hati.
”Kemarin Bang Virgo nelpon gue, dia nanya kenapa lo nangis. Terus gue...” Chacha tidak melanjutkan. Ia menatap Beby takut-takut.
”Maafin gue, Soalnya Bang Virgo bilang Cuma pengen tahu. Jadi...”
Beby tersandar lemas.
Jadi Bang Virgo yang nonjok Indra sampai babak belur begitu?
Ada rasa bersalah dan haru yang menyergap Beby.
***
Cowok jangkung yang sebentar lagi jadi Mahasiswa itu lagi asyik ribut dengan gitarnya.
Beby masuk, memperhatikannya tanpa suara.
Virgo menoleh. ”Apa?” Tanya sambil kembali ribut. Mulutnya mengeluarkan bunyi yang aneh.
”Makasih ya, Bang.” Ucap Beby pelan.
”Emang gue ngasih lo duit?”
”Karena memperhatikan Beby. Tapi lain kali jangan sampai mukul begitu.”
Virgo menoleh, menghentikan nyanyian kacaunya.
”Mukul siapa?” Tanyanya dengan kening berkerut, berlagak heran.
”Kasihan loh si Indra, dia sampai ketakutan gitu.” Lanjut Beby.
”Indra? Indra mana?” Virgo pura-pura bingung.
”Lo ngomong apa, sih?” Suaranya terdengar kesal.
”Biar Abang nggak mau ngaku, tapi Beby tahu kok kalo’ Bang Virgo yang mukulin si Indra.” Kata Beby yakin.
”Makasih ya, sudah mengkhawatirkan Beby. Tapi, sebenernya Beby nggak pa-pa kok!” Lanjut Beby tersenyum manis. Kemudian ia keluar.
Virgo terkekeh.
”Hihihi, ternyata si Indra bener-bener pergi minta maaf.” Gumamnya senang sambil menyanyi lagi. Nyanyian aneh... suara aneh!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar