Selasa, 29 Desember 2009

Pastikan Dia Jangan Menunggu (6)

Chapter 6
Hatiku Patah


“Mau nolongin gue nggak, Cha?”

“Apa?”

“Kalau pulang, lo lewat rumah Virgo, kan?”

“Kadang-kadang. Memangnya kenapa?”

“Kalau lewat, tolong mampir sebentar dong. Ada beberapa barang gue yang ketinggalan di rumah dia.”

Chacha menoleh. Menatap Beby dengan dahi berkerut.

“Ada apa sih sama lo?”

“Nggak ada apa-apa kok!” Beby tersenyum.

“Kenapa harus gue yang ke rumah Virgo? Kenapa bukan lo?”

“Gue sibuk. Harus belajar buat ujian semester.”

“Biasanya minta Virgo buat ngajarin.”

“Gue Cuma nggak mau ngerepotin dia aja lagi.”

“Hei, sebenernya ada apa sih sama lo?” ulang Chacha heran.

Beby menarik napas panjang, menunduk sedikit.

“Lo bener, Cha. Gue memang bukan apa-apa buat Virgo.”

”Ooww, Beby.” Chacha memeluk Beby.

“Dia bilang kaya’ gitu ke lo?”

“Gue ngeliat sendiri, Cha. Tasya balik lagi.”

“Dia bilang mau balikan lagi sama Tasya? Lo nggak minta penjelasan sama dia apa?”

“Virgo nggak bilang apa-apa dan nggak ngejelasin apa-apa. Gue ngeliat dia meluk Tasya. Apa itu nggak ngejelasin semuanya?”

“Beby!”

Beby menelan ludahnya dengan susah payah.

“Seharusnya gue nggak usah terlalu deket sama dia dari dulu, Cha.” Sesalnya.

“Kalau aja lo mau ngedengerin gue, Beb.”

“Iya. Tapi sekarang udah nggak ada gunanya lagi. Semuanya udah selesai.” Beby tersenyum pahit.

“Jangan lupa ya, Cha? Tolong ambilin barang-barang gue.”

“Mau titip sesuatu buat Virgo, nggak?”

Beby menggeleng.

“Nggak akan ada gunanya lagi, Cha!”

***

“Nah, itu dia pulang!”

Beby tertegun di ambang pintu. Mama berdiri dari duduknya. Menyambutnya. Tapi yang membuat Beby bingung adalah kehadiran Virgo di ruang tamu sekarang.

“Kemana aja sih, Beb? Udah ditungguin lama tuh, sama Virgo.”

“Jalan-jalan sama Chacha.”

“Tante tinggal ke dalam ya, Go.”

Virgo mengangguk. “Terima kasih, Tante.”

Pandangannya dialihkan ke Beby setelah Mama gadis itu menghilang. Sementara Beby masih saja berdiri di tempatnya.

“Kenapa ngeliatin aku kaya’ ngeliat UFO gitu sih?” Beby tertawa kecil.

“Tumben Bang Virgo kesini? Ada apa?”

“Nganterin barang-barang kamu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar