Chapter 1
Sheila Natasya
Hoahmmm… sudah beberapa kali Sheila menahan kantuk, sampai berair bola matanya. Sudah hampir 48 jam ia tidak melelapkan matanya, semuanya hanya karena dikejar deadline.
“Aduh… enak banget nih kalau bisa tidur sebentar aja. Ok! Nggak boleh nggak… gue harus memejamkan mata ini sebentar aja.” Hatinya berbicara membuat keputusan.
Diambilnya jam weker, “Hmmm… sekarang jam 2.15 pagi, oke gue tidur 30 menit, jadi 2.45 gue harus bangun…”
Akhirnya Sheila Natasya membuat keputusan, ia harus TIDUR!!! Bertugas sebagai kartunis di sebuah perusahaan penerbitan ternama di ibukota membuatnya kadang-kadang 24 jam tidak cukup baginya terutama jika menjelang pertengahan dan akhir bulan. Ya, tapi apa boleh buat, dirinya sendirilah yang telah memilih hidup seperti itu, hidup sebagai kartunis. Walaupun berkali-kali Mama dan Papanya memprotes jam kerjanya.
Baru saja diletakkannya kepalanya di atas bantal, Sheila sudah tertidur pulas. Begitu lelapnya ia tertidur, hingga jam weker yang berbunyi nyaring tidak didengarnya dan mati dengan sendirinya.
Forgetting Sarah Marshall
14 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar