Chapter 15 (Finale)
Diary Tasya
24 September 2008
Diary, hari ini aku sangat bahagia. Setelah 2 tahun aku dan Indra berpacaran. Akhirnya Indra membuktikan cintanya padaku. Aku dilamar dan diikatkan dengan tali pertunangan. Dengan cincin pertunangan ini, aku merasa Indra selalu berada disisiku.
3 Oktober 2008
Sebelas Misscall tercatat pada layar Hp-ku, semuanya dari Indra. Aku nggak ada niat sama sekali buat nggak ngangkat telponnya, tapi mau gimana Hp-ku ketinggalan di mobil. Sudah seharian aku mencoba menelponya balik, tapi Hp-nya nggak diaktifin. Diary, kaya’nya dia marah deh sama aku. Maafian aku, Ndra. Semalaman aku hanya bisa menangis.
4 Oktober 2008
Jam 7 pagi, aku coba telpon Indra lagi. Tapi dia ngambek, dia hanya menanggapi semua perkataaanku dengan ”hmm...”. Berkali-kali aku berusaha buat minta maaf, malah dicuekin aja. Emangnya kesalahanku besar banget ya, Diary? Hehhh... Diary hari ini aku sedih banget.
Diary, aku seneng banget deh. Tadi jam 5 sore, akhirnya Indra nelpon aku. Dia udah nggak marah lagi, senangnyaa.
11 November 2008
Diary, ada tugas kantor yang mengharuskanku menghadiri seminar di Jogjakarta. Jadi sedih nih, harus pisah sama Indra. Ya walaupun Cuma 3 hari aja sih. Tapi sebelum berangkat, aku sempat melihat sunset di pantai pertama kali kita jadian. Diary, aku sangat mencintainya...
15 Januari 2009
Akhir-akhir ini aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku. Setiap kali kita mengobrol lewat telpon, ada saja yang kami ributkan. Indra cemburu dengan Virgo-rekan kerjaku. Diary, kenapa sih Indra nggak mau ngerti kalo’ sekarang aku tuh sibuk banget?
28 Januari 2009
Sekali lagi Indra membuktikan cintanya padaku. Dia rela bolos kerja Cuma buat ngerayain ulang tahunku di Bandung. Aku diberi hadiah sebuah jam tangan yang aku pengenin selama ini. Diary, hari ini aku merasa kalo’ akulah orang yang paling bahagia di dunia.
12 Februari 2009
Diary, aku kangen banget sama Indra.
Hampir 2 jam lebih, aku bermanja-manja denganya di telpon.
8 Maret 2009
Diary, tadi aku bertengkar hebat dengan Indra karena rasa cemburunya yang nggak beralasan. Ya mungkin memang aku yang salah. Tadi aku makan siang dengan Virgo-rekan kerjaku, Cuma makan siang aja nggak lebih dan nggak niat buat ngapa-ngapain. Lagian Virgo itu udah married dan punya anak. Kalaupun aku niat buat selingkuh, ngapain juga aku telpon dia buat ngasih tahu Indra kalo’ aku mau makan siang sama Virgo. Indra marah besar, dia mengataiku ”perempuan murahan”.
Diary, hatiku sakit banget. Kenapa Indra begitu tega mengatakan itu padaku?
9 Maret 2009
Berkali-kali aku coba buat nelpon Indra, tapi nggak pernah diangkat. Seharian aku hanya bisa menangis. Aku nggak kerja hari ini. Aku sedih banget, Diary.
10 Maret 2009
Hari ini aku coba telpon Indra lagi buat minta maaf, tapi Indra tetap aja nggak mau angkat telpon dari aku. Dia malah mau memutuskan aku. Aku cuma bisa nangis aja, Diary. Aku nggak tahu harus ngapain lagi, supaya Indra mau maafin aku. Rasanya aku pengen bunuh diri aja. Aku terlalu mencintai Indra, aku nggak kuat kalo’ harus kehilangan Indra.
11 Maret 2009
Aku mencoba buat menahan diri untuk nggak nelpon Indra. Aku pengen tahu apa Indra bakalan nelpon aku atau nggak. Tapi kalo’ sampai dia nggak nelpon aku, rasanya aku pengen dia ngedengerin lagu TERLANJUR CINTA-nya ROSSA ft PASHA UNGU ini...
Merantai langkah perjalanan kita
Berjuta cerita terukir dalam
Menjadi sebuah dilema
Mengertikah engkau
Perasaanku tak terhapuskan
Malam menangis
Tetes embun membasahi mata hatiku
Mencoba bertahan di atas puing-puing
Cinta yang tlah rapuh
Apa yang ku genggam
Tak mudah untuk aku lepaskan
Reff :
Aku terlanjur cinta kepadamu
Dan tlah kuberikan seluruh hatiku
Tapi mengapa baru kini kau pertanyakan cintaku
Aku pun tak mengerti yang terjadi
Apa salah dan kurang ku padamu
Kini terlambat sudah untuk dipersalahkan
Karna sekali cinta, aku tetap cinta
Mencoba bertahan di atas puing-puing
Cinta yang tlah rapuh
Apa yang ku genggam
Tak mudah untuk aku lepaskan
13 Maret 2009
Berkali-kali Indra mencoba buat nelpon aku, tapi aku nggak pernah mau terima telpon dari dia. Sampai ia mengirimiku sms yang berisi...
...”Tasya sayang, angkat telponnya dong. Iya deh aku ngaku salah, aku minta maaf ya? Kalo’ kamu nggak maafin aku, aku bakalan bunuh diri...”
Tapi aku nggak pernah membalas smsnya dan yang akhirnya ia mengirimiku sms yang berisi...
...”Sya, coba kamu dengerin lagu MASIH CINTA-nya KOTAK. Liriknya sama seperti perasaanku sekarang ke kamu...”
Tik... Tik... Tik...
Waktu berdetik
Tak mungkin bisa kuhentikan
Maumu jadi mauku
Pahit pun itu ku tersenyum
Kamu tak tahu rasanya hatiku
Saat berhadapan kamu
Tik... Tik... Tik...
Air mataku
Biat terjatuh dalam hati
Mau ku tak penting lagi
Biar ku buat bahagiamu
Kamu tak tahu rasanya hatiku
Saat berhadapan kamu
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
Jadi diriku, yang masih cinta
Kamu tak tahu hancurnya hatiku
Saat berhadapan kamu
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
Jadi diriku, yang masih cinta
Dan nggak tahu kenapa, aku menjadi luluh. Aku melupakan begitu saja semua kekesalanku sama Indra.
Mungkin bener kata KOTAK... Aku masih cinta sama Indra, sangat amat mencintai Indra.
Eh, tahu nggak Diary, malam itu aku telpon-telponan sama Indra sampai pagi. Ah, senangnya.
21 Juli 2009
Diary, aku beliin kemeja warna merah hati buat hari ultahnya. Tapi sayang aku nggak bisa ngasih langsung jadi aku paketin aja deh. Soalnya cutiku nggak di acc sama boss.
31 Agustus 2009
Merdeka. Akhirnya aku sama Indra bisa ngambil cuti bareng. Kita mau ke BALI.
Tapi hari ini aku nangis lagi, Diary. Tadi Indra ngeledekin aku, soalnya aku curhat masih sama kamu Diary. Katanya... ” Hari gini curhat masih pake Diary?? Hahaha... ternyata pacarku yang cantik ini jadul banget ya. Kenapa nggak nulis di komputer atau Laptop sih? Sekarang kan teknologi udah canggih, sayang...”
Aku kesel plus malu banget, Diary. Tapi, untung aja Indra jago ngerayu. Jadi ngambeknya nggak lama deh.
24 November 2009
Aku kangen banget nih sama Indra, Diary. Kaya’nya nggak puas kalo’ Cuma ngobrol lewat telpon aja. Sebenernya aku kecewa banget, Diary. Masa’ seminar yang ke Jakarta itu dibatalin. Tapi walaupun seminar itu dibatalin aku tetep mau ke Jakarta. Rasanya aku sudah buat banyak kesalahan sama Indra-tunanganku tersayang. Sore ini aku berangkat ke Jakarta...
Diary Merah Tasya ditutup Indra. Indra menghapus airmatanya dengan lengan bajunya. Yang pergi takkan kembali dan yang tersisa hanyalah sebuah kenangan.
Diary Tasya
24 September 2008
Diary, hari ini aku sangat bahagia. Setelah 2 tahun aku dan Indra berpacaran. Akhirnya Indra membuktikan cintanya padaku. Aku dilamar dan diikatkan dengan tali pertunangan. Dengan cincin pertunangan ini, aku merasa Indra selalu berada disisiku.
3 Oktober 2008
Sebelas Misscall tercatat pada layar Hp-ku, semuanya dari Indra. Aku nggak ada niat sama sekali buat nggak ngangkat telponnya, tapi mau gimana Hp-ku ketinggalan di mobil. Sudah seharian aku mencoba menelponya balik, tapi Hp-nya nggak diaktifin. Diary, kaya’nya dia marah deh sama aku. Maafian aku, Ndra. Semalaman aku hanya bisa menangis.
4 Oktober 2008
Jam 7 pagi, aku coba telpon Indra lagi. Tapi dia ngambek, dia hanya menanggapi semua perkataaanku dengan ”hmm...”. Berkali-kali aku berusaha buat minta maaf, malah dicuekin aja. Emangnya kesalahanku besar banget ya, Diary? Hehhh... Diary hari ini aku sedih banget.
Diary, aku seneng banget deh. Tadi jam 5 sore, akhirnya Indra nelpon aku. Dia udah nggak marah lagi, senangnyaa.
11 November 2008
Diary, ada tugas kantor yang mengharuskanku menghadiri seminar di Jogjakarta. Jadi sedih nih, harus pisah sama Indra. Ya walaupun Cuma 3 hari aja sih. Tapi sebelum berangkat, aku sempat melihat sunset di pantai pertama kali kita jadian. Diary, aku sangat mencintainya...
15 Januari 2009
Akhir-akhir ini aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku. Setiap kali kita mengobrol lewat telpon, ada saja yang kami ributkan. Indra cemburu dengan Virgo-rekan kerjaku. Diary, kenapa sih Indra nggak mau ngerti kalo’ sekarang aku tuh sibuk banget?
28 Januari 2009
Sekali lagi Indra membuktikan cintanya padaku. Dia rela bolos kerja Cuma buat ngerayain ulang tahunku di Bandung. Aku diberi hadiah sebuah jam tangan yang aku pengenin selama ini. Diary, hari ini aku merasa kalo’ akulah orang yang paling bahagia di dunia.
12 Februari 2009
Diary, aku kangen banget sama Indra.
Hampir 2 jam lebih, aku bermanja-manja denganya di telpon.
8 Maret 2009
Diary, tadi aku bertengkar hebat dengan Indra karena rasa cemburunya yang nggak beralasan. Ya mungkin memang aku yang salah. Tadi aku makan siang dengan Virgo-rekan kerjaku, Cuma makan siang aja nggak lebih dan nggak niat buat ngapa-ngapain. Lagian Virgo itu udah married dan punya anak. Kalaupun aku niat buat selingkuh, ngapain juga aku telpon dia buat ngasih tahu Indra kalo’ aku mau makan siang sama Virgo. Indra marah besar, dia mengataiku ”perempuan murahan”.
Diary, hatiku sakit banget. Kenapa Indra begitu tega mengatakan itu padaku?
9 Maret 2009
Berkali-kali aku coba buat nelpon Indra, tapi nggak pernah diangkat. Seharian aku hanya bisa menangis. Aku nggak kerja hari ini. Aku sedih banget, Diary.
10 Maret 2009
Hari ini aku coba telpon Indra lagi buat minta maaf, tapi Indra tetap aja nggak mau angkat telpon dari aku. Dia malah mau memutuskan aku. Aku cuma bisa nangis aja, Diary. Aku nggak tahu harus ngapain lagi, supaya Indra mau maafin aku. Rasanya aku pengen bunuh diri aja. Aku terlalu mencintai Indra, aku nggak kuat kalo’ harus kehilangan Indra.
11 Maret 2009
Aku mencoba buat menahan diri untuk nggak nelpon Indra. Aku pengen tahu apa Indra bakalan nelpon aku atau nggak. Tapi kalo’ sampai dia nggak nelpon aku, rasanya aku pengen dia ngedengerin lagu TERLANJUR CINTA-nya ROSSA ft PASHA UNGU ini...
Merantai langkah perjalanan kita
Berjuta cerita terukir dalam
Menjadi sebuah dilema
Mengertikah engkau
Perasaanku tak terhapuskan
Malam menangis
Tetes embun membasahi mata hatiku
Mencoba bertahan di atas puing-puing
Cinta yang tlah rapuh
Apa yang ku genggam
Tak mudah untuk aku lepaskan
Reff :
Aku terlanjur cinta kepadamu
Dan tlah kuberikan seluruh hatiku
Tapi mengapa baru kini kau pertanyakan cintaku
Aku pun tak mengerti yang terjadi
Apa salah dan kurang ku padamu
Kini terlambat sudah untuk dipersalahkan
Karna sekali cinta, aku tetap cinta
Mencoba bertahan di atas puing-puing
Cinta yang tlah rapuh
Apa yang ku genggam
Tak mudah untuk aku lepaskan
13 Maret 2009
Berkali-kali Indra mencoba buat nelpon aku, tapi aku nggak pernah mau terima telpon dari dia. Sampai ia mengirimiku sms yang berisi...
...”Tasya sayang, angkat telponnya dong. Iya deh aku ngaku salah, aku minta maaf ya? Kalo’ kamu nggak maafin aku, aku bakalan bunuh diri...”
Tapi aku nggak pernah membalas smsnya dan yang akhirnya ia mengirimiku sms yang berisi...
...”Sya, coba kamu dengerin lagu MASIH CINTA-nya KOTAK. Liriknya sama seperti perasaanku sekarang ke kamu...”
Tik... Tik... Tik...
Waktu berdetik
Tak mungkin bisa kuhentikan
Maumu jadi mauku
Pahit pun itu ku tersenyum
Kamu tak tahu rasanya hatiku
Saat berhadapan kamu
Tik... Tik... Tik...
Air mataku
Biat terjatuh dalam hati
Mau ku tak penting lagi
Biar ku buat bahagiamu
Kamu tak tahu rasanya hatiku
Saat berhadapan kamu
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
Jadi diriku, yang masih cinta
Kamu tak tahu hancurnya hatiku
Saat berhadapan kamu
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
Jadi diriku, yang masih cinta
Dan nggak tahu kenapa, aku menjadi luluh. Aku melupakan begitu saja semua kekesalanku sama Indra.
Mungkin bener kata KOTAK... Aku masih cinta sama Indra, sangat amat mencintai Indra.
Eh, tahu nggak Diary, malam itu aku telpon-telponan sama Indra sampai pagi. Ah, senangnya.
21 Juli 2009
Diary, aku beliin kemeja warna merah hati buat hari ultahnya. Tapi sayang aku nggak bisa ngasih langsung jadi aku paketin aja deh. Soalnya cutiku nggak di acc sama boss.
31 Agustus 2009
Merdeka. Akhirnya aku sama Indra bisa ngambil cuti bareng. Kita mau ke BALI.
Tapi hari ini aku nangis lagi, Diary. Tadi Indra ngeledekin aku, soalnya aku curhat masih sama kamu Diary. Katanya... ” Hari gini curhat masih pake Diary?? Hahaha... ternyata pacarku yang cantik ini jadul banget ya. Kenapa nggak nulis di komputer atau Laptop sih? Sekarang kan teknologi udah canggih, sayang...”
Aku kesel plus malu banget, Diary. Tapi, untung aja Indra jago ngerayu. Jadi ngambeknya nggak lama deh.
24 November 2009
Aku kangen banget nih sama Indra, Diary. Kaya’nya nggak puas kalo’ Cuma ngobrol lewat telpon aja. Sebenernya aku kecewa banget, Diary. Masa’ seminar yang ke Jakarta itu dibatalin. Tapi walaupun seminar itu dibatalin aku tetep mau ke Jakarta. Rasanya aku sudah buat banyak kesalahan sama Indra-tunanganku tersayang. Sore ini aku berangkat ke Jakarta...
Diary Merah Tasya ditutup Indra. Indra menghapus airmatanya dengan lengan bajunya. Yang pergi takkan kembali dan yang tersisa hanyalah sebuah kenangan.
TAMAT
Copyright Sweety Qliquers
www.dindasweet-86.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar