Kamis, 07 Januari 2010

Mak Comblang (1)

Chapter 1
Arti Sahabat


Perkenalkan namaku Aurelia Cempaka, biasa dipanggil Aurel. Inilah sepenggal kisahku. Kisah dukaku tentang cinta.

Sahabat itu adalah orang dekat yang kenal kita, tetapi tidak ada hubungan darah dengan kita. Bisa dikatakan seorang sahabat jika kita sudah kenal dia lama, dan tentu saja dia bisa mengerti kita. Atau, paling tidak selalu ada pada saat kita senang maupun susah. Sudah jadi bagian dari hidup kita.

Aku selalu memegang teguh pada kalimat bijak yang pernah dilontarkan seseorang padaku, tapi entah siapa namanya aku lupa…

“Persahabatan sejati adalah serupa tanaman yang tumbuh perlahan,
dan harus mengalami serta menahan banyak hantaman kesulitan
sebelum layak menyandang gelar sebagai persahabatan.”


Setidaknya itulah defenisi sahabat, menurutku. Dan tentu saja aku sudah menemukannya. Nama sahabatku itu, Syafania Kirana. Kita berteman dari masih pakai rok biru sampai sekarang sudah pakai baju kantoran.

Aku pikir Syafa — panggilanku untuknya, salah satu orang yang bisa membuatku nyaman selain keluargaku tentu saja. Syafa selalu ada jika aku sedang sedih. Tentu saja karena dirongrong banyak persoalan. Tidak problem keluarga, pacar, sampai politik kantor yang membikin aku down berkepanjangan.

Well, dia jugalah satu-satunya orang yang tidak mengatakan aku salah walaupun dunia menyalahkanku atas tindakan bodoh yang pernah kulakukan, entah, apa saja. Dan dia juga siap menjadi satu-satunya orang yang menyediakan bahunya jika aku menangis tersedu-sedu. Shoulder to cry on! Pokoknya, Syafa satu-satunya orang bisa mendeteksi hatiku lewat software pribadinya yang soft and warm.

Sekarang ini, aku lagi kesemsem sama cowok bule yang bernama Hayden Timberlake. Sumpah, bukan karena ikutan tren 'macarin bule'. Bukan. Tetapi karena aku memang jatuh hati pada bule yang smart, dan tentu saja baik menurut tipeku itu. Lagi-lagi, aku harus menghargai andil Syafa sebagai seorang sahabat. Karena dialah maka aku dapat berkenalan dengan Hayden Timberlake. Dia mengenalkan pemuda rekan sekerjanya itu padaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar