Chapter 1
Poster Marvel
Mereka bertiga ke Buku’s, toko buku paling lengkap di kota ini. Langsung, sepulang dari sekolah. Tugas kelompok menyusun karya tulis itu memerlukan beberapa referensi yang harus didapatkan dan dibeli.
Keysha dan Melati langsung bersuka cita di belantara buku-buku. Aditya seperti bodyguard yang selalu menempel di belakang mereka. Melati yang paling akrab dengan toko buku ini tahu di mana dipajang buku-buku yang mereka butuhkan.
Tapi sebelum tiba di deretan yang mereka tuju, Keysha dan Melati, seperti dikomando, berbelok ke arah pajangan majalah dan tabloid. Melati, yang punya julukan si Ratu Dapur, segera membuka-buka majalah yang memberikan bonus resep aneka kue kering. Keysha meneliti sebuah tabloid gosip terbaru dan seketika menjerit kegirangan.
“Marvel Andromedha!”
Melati ikut melongo, sedangkan Aditya berdiri, bergeming.
“Ada poster Marvel Andromedha!” Keysha menarik bonus poster besar itu dari dalam tabloid itu, bernafsu. Lalu buru-buru menaruhnya kembali di tengah tabloid dengan amat hati-hati agar tak kucel dan terlipat.
“Lo mau beli, Key?” Tanya Melati.
“Iya dong. Ada poster Marvel!” Keysha menyembunyikan tabloid itu di belakang punggungnya, seakan takut direbut oleh Melati.
“Katanya Lo nggak punya duit!” Melati merengut. Tadi sebelum berangkat kemari Keysha sudah mengancam dan memaksa Melati yang membayar ongkos Angkot.
“Ada jatah buat jajan besok. Tapi demi Marvel, nggak makan seminggu juga Gue rela.” Keysha sengaja mengeraskan suaranya. Ia melirik ke arah Aditya untuk memastikan cowok itu mendengar perkataannya. Ia ingin mencuri lihat ekspresinya. Aditya tetap berdiri mematung, tanpa ekspresi yang berarti.
Keysha menarik lagi poster foto close up Marvel itu.
Menatapnya dengan senyum terkembang dan mata berbinar.
“Aduh, keren banget sih nih cowok…” desah Keysha.
Melati menggeleng-gelengkan kepala. Diam-diam ia menangkap sesuatu yang tidak wajar. Ada yang aneh pada semua sikap Keysha sejak mereka bertiga berangkat dari sekolah tadi.
Tapi Melati memilih diam sambil sesekali berpikir nakal, “Barangkali Keysha lupa minum obatnya.”
Mereka lalu meninggalkan counter majalah dan menuju deretan buku Ilmu Pengetahuan Alam. Sementara Melati dan Aditya sibuk mencari-cari buku yang mereka butuhkan, Keysha terus sibuk mengagumi posternya.
Forgetting Sarah Marshall
14 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar